BAB I
PENGINDERAAN JAUH
A. Pengertian Penginderaan Jauh
Menurut Welson Dan Bufon
Penginderaan Jauh adalah sebagai suatu ilmu, seni dan teknik untuk memperoleh objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek, area dan gejala tersebut.
Menurut Campbell. 1987
Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.
Menurut Lindgren
Penginderaan Jauh adalah beberapa teknis yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis tentang bumi.
Menurut Fillesand Dan Keifer
Penginderaan Jauh adalah ilmu atau teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang objek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data-data yang diperoleh dengan suatu alat, tanpa berhubungan langsung dengan objek, wilayah atau gejala yang sedag dikaji.
B. Gambar Sistem Penginderaan Jauh
C. Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
1. Sumber tenaga
Sumber tenaga utama dalam penginderaan jauh adalah sinar matahari. Jika proses penginderaan jauh in dilakukan pada siang hari ( disebut sistem pasif). Jika proses penginderaan jauh ini dilakukan pada malam hari, sumber tenaganya adalah sinar buatan ( disebut siste aktif )
2. Atmosfer
Keadaan atmosfer mempengaruhi tenaga dari sumbernya, baik tenaga dari atmosfer ke muka bumi maupun dari mukia bumi ke atmosfer. Pengaruh atmosfer terhadap tenaga ini disebabkan ole hemburan dan serapan atmosferik.
3. Interaksi antara Tenaga dan Benda di Muka Bumi
Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer akan membangkitkan pantulan /pancaran sinyal yang selektif terhdap panjang gelombang.
4. Sensor
Sensor yang tepat untuk penginderaan jauh adalah apa yang disebut sensor sempurna. Tapi tidak ada sensor yang sempurna, semua sensor nyata terbatas kepekaan spektralnya dan terbatas kemampuannya untuk mengindra benda kecil di muka bumi.
5. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara dengan kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara.
6. Citra Non Foto
Citra non foto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit. Hasilnya dikenal dengan istilah foto satelit.
7. Sistem Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari penginderaan jauh akan memberikan informasi tentang keadaan fisik, kimiawi, dan biologi setiap objek yang diinginkan. Sebaiknya penanganan data hasil penginderaan jauh dilakukan dengan bantuan mesin ( komputer/elektronik yang lain ).
8. Berbagai Pengguna Data
Tingkat keberhasilan terapan sistem penginderaan jauh juga ditentukan oleh pengguna data. Para pengguna ini harus memiliki pengetahuan yang mendalam tenang disiplin ilmu masing-masing maupaun cara pengumpulan sistem analisis data penginderaan jauh.
D. Hasil Penginderaan Jauh
Kegiatan penginderaan jauh ini memberikan produk /hasil yang berupa keluaran/citra.
Citra adalah gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera/ hasil penginderaan jauh yang telah dicetak. Citra dapat dibedakan menjadi 2 yaitu citra foto dan citra non foto.
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara dengan kemera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara.
Citra non foto adalah gambaran suatu objek yang diambil dari satelit. Hasilnya dikenal dengan istilah foto satelit.
E. Perbedaan Citra Foto Dan Citra Non Foto
Jenis Citra
Variabel
Pembeda Citra Foto Citra Non Foto
Pengertian Gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara dengan kamera udara sebagai alat pemotret Gambaran suatu objek yang diambil dari satelit
Hasil sensor detektor Foto udara
Kamera
Film Foto satelit, Penyiaman ( scaning ), Pita Magnetik, termistar, Foto konduktif, foto Voltaik.
Proses mekanisme perekaman spektrum elektromagnetik Fotografer /kimiawi serentak
Spektrum tampak dan perluasannya Elektronik
Parsial
Spektrum tampak dan perluasan termal, serta gembang mikro
BAB II
INTERPRESTASI CITRA
A. Alat Pengamat Citra
1. Alat pengamat Citra
Alat ini terdapat dalam bentuk yang paling sederhana berupa lensa pembesar sampai bentuk yang paling rumit.
2. Alat pengamat Stereoskopik
Alat ini berupa stereoskopik yang dapat digunakan untuk pengamatan tiga dimensi atas citra yang bertampalan.
B. Unsur Intrepretasi Citra
1. Bentuk
Bentuk dapat membantu untuk mengenali beberapa objek. Contoh : rumah mukim dari foto udara dikenali dengan bentuk persegi panjang/kumpulan beberapa persegi panjang.
2. Ukuran
Baik ukuran relatif maupun ukuran mutlak adalah penting. Contoh : untuk membedakan apakah suatu objek merupakan jalan raya/jalan setapak digunakan ukuran.
3. Rona
Objek yang berbeda mempunyai sifat pemantulan cahaya yang berbeda. Contoh yang jelas yaitu sawah, antara sawah yang tergenang air dan sawah yag siap panen, rona pada citra /foto berbeda.
Rona adalah tingkat kegelapan dan kecerahan objek dalam format hitam putih. Rona suatu objek sangat dipengaruhi oleh karekteristik objek dan kondisi objek perekeman, jenis sensor, cuaca, letak objek, bahan film yang digunakan, serta waktu pemotretan. Objek yang mempunyai karakter banyak menyerap sinar dan sedikit memantulkan, akan berona gelap. Sebaliknya, jika banyak memancarkan maupun memantulkan sinar kembali, rona objek cerah. Objek yang tertutup oleh bayangan akan sulit diinterpretasi. Cuaca berawan akan mempengaruhi kualitas keluaran data penginderaan jauh terutama citra.
4. Pola
Berkaitan dengan susunan keruangan objek. Contoh susunan ruang antara pohon pada kebun ketela dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh alami terdapat perbedaan pola .
5. Bayangan
Bayangan penting bagi penafsir karena ada dua hal yang berlawanan ;
a. Bentuk bayangan menghasilkan suatu profil pandangan objkek yang dapat membantu.
b. Objek tertutup bayangan, memantulkan sinar sedikit tampak menyebabkan abjek sulit dikenali.
Contoh gedung bertingkat pada foto udara tampak mempunyai bayangan sehingga dapat diketahui bahwa objek tersebut merupakan gedung tinggi, tetapi daerah yang tertutup bayangan tampak hitam sehingga sulit dikenali.
6. Letak topografi
Pengenalan letak topografi sangat penting bagi kajian fisik lahan. Ketinggian tempat relatif, termasuk cir-ciri drainase ( penyaluran air) dapat menjadi petunjuk penting di dalam meramalkan keadaan tanah.
7. Tekstur
Merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra. Sebagai conoth tekstur rumput dengan tekstur lahan yang ditanami jagung akan tampak jelas perbedaannya.
8. Situs
Suatu kenampakan yang dapat disimpulkan karena adanya indikatir yang menunjukkan letak. Misalnnya sebuah kenampakan yang terletak di tepi rel kereta api dan mempunyai hubungan dengan rel kereta api,maka dapat disimpulkan bahwa bangunan tersebut merupakan satsiun.
9. Asosiasi
Setiap jenis objek memiliki ciri-ciri tertentu. Hutan hujan tropis berasosiasii lebat, pemukiman kota berasosiasi padat, dan jalan raya beraosiasi banyak kendaraan.
10. Konvergensi bukti
Konvergensi bukti adalah penggunaan beberapa unsur intrepretasi citra shingga lingkupnya menjadi semakin menyempit ke arah satu kesimpulan. Contoh tumbuhan dengan tajuk berbentuk bintang, pohon tersebut jelas berupa pohon palma.
C. Manfaat Citra Penginderaan Jauh
1. Dibidang meteorologi, citra dapat dugunakan untuk membantu menganalisis cuaca dan peramalan /prediksi dengan menentukan daerah bertekanan tinggi , daerah bertekenan rendah, darah hujan, daerah badai siklon, dan lain-lain.
2. Dibidang hidrologi, citra dapat digunakan untuk membantu menganalisis perairan darat sehingga memudahkan perencanaan penggunaan daerah sehubungan dengan ketersediaan air.
3. Karena memberikan informasi tentang keadaan lahan, citra dapat digunakan untuk membantu perencanaan tata guna tanah, misalnya untuk pemukiman, perindustrian, areal pertanian, areal hutan.
4. Melalui jenis citra tertentu dan dengan menggunakan stereoskop, dari citra itu, dapat diperoleh gambaran 3 dimensi. Gambaran ini sangat menguntungkan dlam berbagai hal, antara lain :
Menyajikan model medan secara jelas
Keadaan relief lebih jelas
Memungkinkan pengukuran perbedaan ketinggian tempat
Memungkinkan volume benda yang ada, misalnya volume kayu
Memungkinkan pengukuran lereng guna menentukan kelas lahan.
5. Karekteristik objek yang todak tampak dimungkinkan dapat dikenali berdasarkan perbedaan suhu, misalnya objek yang direkam dengan cara inframerah termal.
6. Citra dapat memberi petunjuk untuk pemetaan daerah bencana alam secara cepat pada saat terjadi bencana, misalnya pemetaan, daerah gempa bumi, daerah banjir, daerah yang terkena angin ribut /letusan gunung berapi.
7. Citra merupakan alat yang baik untuk memantau perubahan yang terjadi di suatu daerah , seperti pembukaan hutan, pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan.
8. Citra juga dapat digunakan utnu meramalkan keadaan dimasa yang akan datang dan sekaligus untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan kejadian dimasa-masa mendatang.
9. Bagi para peneliti, khususnya peneliti dibidang geografi sehingga memudahkan untuk embuat suatu hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain serta mengambil suatu keputusan. Selain itu, citra juga dapat digunakan untuk menjelaskan keruangan baik secara parsial maupun secara kompleks.
D. Keunggulan citra penginderaan jauh
1. Citra dapat dibuat secara cepat walaupun link daerah sulit dijelajahi. Hal ini sangat penting untuk pemetaan suatu daerah. Jika dilakukan secara manual, pemetaan itu memerlukan waktu + 50 tahun. Misalnya dengan citra sangat dimungkinkan selesai dalam waktu satu tahun.
2. Daerah jangkauan sangat luas.
3. Dengan demikian, citra dapat menghemat tenaga dan biaya
4. Ketelitian citra dapat dihandalkan, khususnya daerah terestrial/daratan.
KESIMPULAN
A. Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi/menganalisis suatu objek tanpa kontak langsung.
B. Komponen-komponen penginderaan jauh
1. Sumber tenaga
2. Atmosfer
3. Interaksi antara tenaga dan benda di muka bumi
4. Sensor
5. Citra foto
6. Citra non foto
7. Sistem pengolahan data
8. Berbagai pengguna data
C. Penginderaan jauh menghasilkan keluaran/citra
D. Perbedaan citra terletak pada pengertian, hasil, sensor, detektor, proses perekaman, mekenisme perekaman dan spektrum elektromagnetik.
E. Alat pengamat citra ada 2 yaitu :
1. Alat pengamat Nonstereoskop.
2. Alat pengamat Stereoskop.
F. Unsur Intepretasi Citra
1. Bentuk 6. Letak topografi
2. Ukuran 7. Tekstur
3. Rona 8. Situs
4. Pola 9. Asosiasi
5. Bayangan 10.Konvergensi bukti
G. Manfaat citra penginderaan jauh.
1. Di bidang Meteorologi.
2. Di bidang Hidrologi.
3. Memberikan informasi tentang keadaan lahan.
4. Melalui jenis citra tertentu dan dengan mengunakan stereoskop .
5. Karekteristik objek yang tidak tampak.
6. Citra dapat memberi petunjuk untuk pemetaan daerah bencana alam secara cepat pada saat terjadi bencana.
7. Dapat digunakan untuk memantau perubahan suatu daerah secara baik.
8. Dapat digunakan untuk meramalkan keadan di masa yang akan datang.
9. Mampu memberikan data geografi sehingga memudahkan membuat suatu hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain.
H. Keunggulan citra penginderaan jauh
1. Citra dapat dibuat secara cepat walaupun lingkungan daerah yang sulit dijelajahi.
2. Daerah jengkauan citra sangat luas.
3. Citra dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya.
4. Citra dapat dihandalkan, khususnya daerah terestrial/daratan
DAFTAR PUSTAKA
- Sutrijat, Sumadi.(1999).Geografi I. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
- Drs. Sarimo, Eko.(2006).Buku Ajar Geografi. Surakarta : CITRA PUSTAKA
- Endarto, Danang.(2009).Geografi 3. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya. Penyusunan makalah tugas makalah geografi dapat diselesaikan.
Adapun penyajian makalah ini bertujuan untuk memperoleh nilai. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada kata-kata yang kurang pas dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya.
Dan kami menyampaikan banyak terima kasih kapada Bapak Drs. Evan Subianto dan semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, sehingga makalah dapat diselesaikan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab I Penginideraan Jauh 1
A. Pengertian Penginderaan Jauh 1
B. Gambar Penginderaan Jauh 1
C. Komponen-komponen Penginderaan jauh 2
D. Hasil Penginderaan Jauh 3
E. Perbedaan Citra Foto dan Citra Non Foto 4
BAB II Interpretasi Citra 5
A. Alat Pengamat Citra 5
B. Unsur Interpretasi Citra 5
C. Manfaat Citra Penginderaan Jauh 9
D. Keunggulan Citra Penginderaan Jauh 11
Kesimpulan 12
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar